topmetro.news – Pembukaan Sinode Godang HKBP ke-66 berlangsung di Auditorium Seminarium Sipoholon, Selasa (25/10/2022). Sinode kali ini bertema ‘Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi Hukum Kristus’ Galatia 6:2.
Sesuai jadwal, berlangsung mulai Hari Senin hingga Kamis (24-27/10/2022). Ada pun Ketua Panitia Sinode Godang ke-66 ini adalah Sekjen HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan MST. Peserta sidone kurang lebih 1.100 orang, di antaranya utusan dari seluruh Distrik HKBP di Indonesia (pendeta, sintua, diakones, dan jemaat).
Tampak juga hadir Bupati Taput Dr Nikson Nababan, Bupati Toba Ir Poltak Sitorus MSc, Bupati Samosir Vandiko T Gultom ST, Danrem 023/KS Kolonel Inf Dody Triwinarto, dan para petinggi HKBP.
Pikirkan Dunia
Dalam arahannya, Ompui Ephorus HKBP Pdt Dr Robinson Butarbutar mengatakan, Sinode Godang kali ini akan sangat menentukan masa depan HKBP. Di mana sinode akan membicarakan serta memutuskan beberapa hal krusial. Seperti sentralisasi keuangan, amandemen Aturan & Peraturan, khususnya tentang pemilihan pimpinan dan kepesertaan sinode. Serta juga membahas sikap HKBP terhadap isu-isu dunia.
“Ya. HKBP tentu saja tidak hanya memikirkan apa yang baik bagi dirinya. Melainkan juga memikirkan apa yang baik bagi dunia,” tutur Pdt Dr Robinson Butarbutar.
Ephorus menyebut, bahwa dunia sedang dan akan menghadapi persoalan berat, yaitu krisis iklim. Bencana-bencana iklim sudah dan akan terus terjadi. Dan semua itu sangat berhubungan dengan gaya hidup manusia yang tidak ramah terhadap Bumi.
“Generasi kita sudah terlalu eksploitatif dan konsumtif terhadap sumber daya alam. Sebagai gereja, HKBP harus ikut ambil bagian dalam mengkampanyekan perubahan gaya hidup, supaya Bumi tetap menjadi rumah yang layak tinggal untuk kita dan generasi di masa depan,” ungkap Pdt Dr Robinson Butarbutar
“Saudara-saudara terkasih, sekali lagi, saya sebagai Ephorus HKBP menyambut kedatangan kita semua. Selamat bersinode! Mari berlomba-lomba memberikan gagasan konstruktif agar kita dapat menghasilkan keputusan terbaik di sinode ini demi kemuliaan Allah. Dan damai sejahtera bagi kita semua.” tutup Ephorus.
Stunting dan Krisis Pangan
Sementara Bupati Taput Dr Nikson Nababan sebagai tuan rumah, dalam sambutannya mengajak semua yang hadir bersyukur kepada Tuhan atas pelaksanaan Sinode Godang HKBP tersebut.
“Kita sangat apresiasi dan sekaligus berharap sekali Ompui Ephorus agar kiranya apa pun hasil sinode bisa menghasilkan keputusan yang terbaik buat pelayanan gereja HKBP di Indonesia dan dunia. Bisa melahirkan inovasi-inovasi, kreativitas. Sehingga bisa menjadi mitra pemerintah, baik pusat sampai daerah,” ujar Bupati Taput.
“Masalah yang kami para bupati hadapi saat ini, khususnya di Kabupten Tapanuli Utara adalah masalah stunting. Kami berharap masalah percepatan stunting bisa dituntaskan. Kita butuh kerjasama dengan HKBP. Agar kiranya minimal semua jemaat atau pendeta dan seluruh pelayan gereja ikut andil sebagai ‘bapak angkat’ untuk warga kita yang terdampak stunting,” pintanya.
Nikson juga berharap gereja bisa membantu dalam hal krisis pangan. Ikut mendukung dengan bekerjasama mengolah lahan tidur yang ada di lingkungan masing-masing menjadi produktif.
“Soal bibit dan sebagainya, kita bisa koordinasi dengan seluruh jajaran. Agar kiranya minimal kabupaten yang berada di Kawasan Danau Toba tidak terjadi kelaparan,” sebutnya.
Bupati Taput juga menyampaikan, mereka butuh bantuan bagaimana bekerjasama meningkatkan UMKM. Sehingga bisa menjadi hilirisasi dan diproduksi, dipackaging dengan baik hingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat kota.
Sebagai jemaat HKBP, Dr Nikson mohon doa agar mereka para kepala daerah bisa dapat hikmat dari Tuhan dalam menjalankan tugas-tugas dengan baik.
“Untuk mendukung kegiatan ini, Pemkab Taput akan memberikan dana sumbangan sebesar 50 juta rupiah. Selamat ber-Sinode Godang ke-66,” tutup Dr Nikson.
sumber | RELIS
